Ambon
Ambon Manise hotel
ini nih gedung tinggi di ambon "ambon Manise Hotel", hotel berbintang tiga dibangun tahun 90-an. gedung ini terdiri dari 7 lantai dengan 130 kamar.
tips dan artikel rumah
Novotel Balikpapan
gedung berlantai 16 memiliki 198 kamar dengan berbagai fasilitas mewah layaknya hotel berbintang empat. gedung ini tepatnya berada di JL Brigjen Ery Suparjan No 2 balikpapan kalimantan timur.
Hotel benua indah
Lokasi : Pontianak
Pemilik : PT. Benua Indah
Tambahkan Data gedung ini ...!
Santika Hotel Pontianak
Lokasi : jl. Diponegoro No. 46, Pontianak 78123,
Walau tidak tinggi-tinggi amat gedung ini cukup indah, terdiri dari 6 lantai dengan 129 ruang hotel berbintang tiga ini adalah salah satu hotel dengan tingkat hunian yang tinggi di pontianak.
Tambahkan Data gedung ini ...!
Gedung Indosat Semarang
Lokasi : Semarang
Arsitek :
Tambahkan Komentar anda ....
Gedung Dinas Terpadu Pekanbaru
Gedung ini biasa juga disebut kantor gabungan dinas-dinas milik pemerintah provinsi riau, gedung berlantai 9 kebanggaan warga kata bertuah pekan baru ini mulai dibangun tahun 2004 dan digunakan sebagai kantor pelayanan terpadu pemprov riau sejak tahun 2005.
Hotel JW Mariot Medan
Hotel megah JW Marriott terletak di Jalan Putri Hijau nomor 10 Medan. Hotel diresmikan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Cameron Hume disaksikan Gubsu H Syamsul Arifin, SE tepatnya Rabu, 25 Pebruari 2009. konon kabarnya hotel ini sempat kesandung masalah perijinan, Pemkot Medan hanya memberikan izin mendirikan bangunan (IMB) 12 lantai pada tahun 2005 dengan alasan mengganggu penerbangan. namun kini hotel ini telah menjulang dengan 27 lantai. Kota medan adalah kota ketiga setelah Jakarta dan Surabaya di indonesia dimana JW Mariot didirikan. Hotel ini terdiri dari 287 kamar Sebagai rincian Hotel JW Mariot Madan memiliki 3 restoran utama yang menonjol yakni Prime Steak House and Bar yang bergaya Chicago, Jade Chines Restaurant dan Mariot Cafe dan restaurant yang menyediakan makanan khas Indonesia
Menara Jakarta merupakan proyek besar yang dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto yang digagas sejak tahun 1995. Menara ini dimaksudkan untuk menjadi salah satu gedung tertinggi di dunia.
Sayembara desain (1996-1997)
Pembangunan menara itu pada awalnya dikembangkan oleh trio usahawan besar, yakni Sudwikatmono, Prajogo Pangestu, dan Henry Pribadi, melalui PT Indocitra Graha Bawana. Biayanya diperkirakan sekitar 400 juta dollar AS (waktu itu masih sekitar Rp 900 miliar).
Semula, Menara Jakarta akan dibangun di area Kuningan, tetapi Soerjadi Soedirdja, Gubernur DKI Jakarta waktu itu, tidak setuju, dan mengusulkan untuk membangunnya di daerah Kemayoran yang pertumbuhannya masih sulit.
Perusahaan-perusahaan desain arsitektur kaliber internasional diundang berpartisipasi dalam sebuah sayembara desain arsitektur untuk gedung tersebut. Ketentuan sayembara tersebut adalah bahwa gedung tersebut harus mengandung lambang Trilogi Pembangunan, Pancasila, dan 17 Agustus (hari kemerdekaan Republik Indonesia). Desain dan maket menara itu diperlihatkan kepada Mensesneg (waktu itu) Moerdiono selaku Ketua Badan Pengelola dan Pengembangan Bandar Baru Kemayoran di Sekretariat Negara.
Pada tahun 1996, Sayembara tersebut dimenangkan oleh Murphi/Iohn dari Amerika Serikat. Hanya saja, karena desain ini terlalu mahal untuk dikembangkan, maka pemerintah memilih desain dari pemenang kedua yakni East Chine Architecture Design & Research Institute (ECADI), yang juga membangun Shanghai Oriental Pearl Tower di China. Desain ECADI ini dipilih karena para juri menganggap desainnya sederhana dan masih bernuansa Asia.
Peresmian pembangunan dilakukan pada tahun 1997 oleh Gubernur Jakarta Soerjadi Soedirdja dan Mensesneg Moerdiono setelah disetujui oleh Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta. Presiden Soeharto mengusulkan agar nama Menara Jakarta diganti menjadi Menara Trilogi.
Pembangunan Menara Trilogi mulai dilaksanakan tahun 1997. Karena anggaran membesar, pengembang mulai mencari suntikan dana dari investor asing. Total dana yang dibutuhkan menjadi sekitar 560 juta dollar AS (waktu itu sekitar Rp 1,2 triliun). Pihak asing ditargetkan memiliki sebagian saham dan sebagian lagi dimiliki pengembang dalam negeri.
Dimensi menara Menara Jakarta
Menara Jakarta akan dibangun di area seluas 306.810 meter persegi. Gedungnya sendiri akan seluas 40.550 meter persegi dengan tinggi 558 meter.
Seperti desain awalnya pada tahun 1997, dalam pembangunan yang baru ini, menara tetap memiliki tiga kaki yang akan menjulang hingga ketinggian 500 meter. Masing-masing kaki berbentuk silinder, berdiameter 13,2 meter. Dua di antaranya berisi masing-masing tiga lift dengan kecepatan 7 meter per detik. Kaki ketiga berisi delapan lift khusus untuk pengunjung. Pada gedung ini terdapat 10 unit elevator/lift.
Selain itu, pada bagian bawahnya, menara itu diikat lagi dengan cincin beton berdiameter 40 meter dengan tinggi 15 meter. Untuk lebih menstabilkannya, menara tertancap dengan fondasi berdiameter 80 meter sampai kedalaman 58 meter di bawah tanah.
Menurut pengembang, Menara Jakarta akan menyerap 20.000 lebih tenaga kerja selama pembangunan, dan lebih dari 40.000 tenaga kerja setelah gedung difungsikan.
Fakta Lainnya
Jika menara itu selesai dikerjakan tahun 2010 atau 2011, dengan ketinggian 558 meter, ia akan menjadi bangunan menara (namun bukan gedung) tertinggi di dunia, mengalahkan ketinggian:
- Canadian National Tower (553 meter), Toronto, Kanada
- Menara Ostankino (540 meter), Moskwa, Rusia
- Oriental Pearl Tower (468 meter), Shanghai, China, dan
- Menara Kembar Petronas (452 meter), Kuala Lumpur, Malaysia
Sebagai pembanding, tinggi Tugu Monas Jakarta hanya 137 meter. Dengan demikian, Menara Jakarta akan memiliki tinggi sekitar 4 kali tinggi Tugu Monas.
Setelah melewati seluruh masa pembangunannya, Menara Jakarta akan menjadi gedung tertinggi di belahan bumi bagian selatan. Rekor ini saat ini dipegang oleh gedung residensial Q1 dengan ketinggian 344 meter yang terletak di Surfers Paradise, Gold Coast, Australia.
Biaya
Biaya pembangunan megaproyek ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,4 triliun pada awalnya dan membengkak menjadi hampir Rp 2,7 triliun setelah kenaikan harga baja dunia.
Menurut direktur PT Prasada Japa Pamudja, Ferry Sangeroki, pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah "lebih dari seratus perusahaan dan individu". Ia mengatakan bahwa proyek tersebut dibiayai melalui tiga jalur: partisipasi modal (Rp 400 miliar), pinjaman sindikasi (Rp 600-800 miliar), dan penjualan pra-proyek (sekitar Rp 1,3 triliun).
(Sumber : Wikipedia Indonesia)
©Template by classicstudio,s blog.