BTN Kembali Turunkan Bunga KPR
JAKARTA (Suara Karya) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana untuk menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) sebanyak 50 basis poin mulai 1 April 2009 Dengan demikian, suku bunga KPR BTN yang saat ini 14,5 persen, akan turun menjadi 14 persen Keputusan ini diambil karena BTN menilai kondisi sekarang ini sudah memungkinkan untuk menurunkan suku bunga KPR.
"Sebelumnya BTN juga sudah menurunkan suku bunga 50 bosis poin, jadi bila 1 April turun lagi, maka BTN sudah menurunkan sebanyak 100 basis poin. Hal itu berdasarkan kajian kita yang memang melihat suku bunga sudah memungkinkan untuk turun.kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (2373), saat memaparkan kinerja perseroan 2008, Iqbal didampingi seluruh jajaran Direksi BTN.
Menurut Iqbal, berdasarkan kinerja perseroan per 31 Desember 2008 (audited), BTN telah membukukan aset sebesar Rp 44,9 triliun atau tumbuh 26,6 persen dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 36,7 triliun.
Sementara dari sisi kredit, kata Iqbal, juga mengalami pertumbuhan dari Rp 22,3 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 32 triliun di tahun 2008, atau tumbuh sebesar Rp 43,34 persen."Pencapaian ini ditopang oleh adanya ekspansi kredit perseroan selama 2008 mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun," katanya.
Sementara itu, non performing loan (NPL) perseroan hingga akhir 2008 sebesar 2,6 persen atau membaik dibandingkan NPL tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan pelat merah tersebut meningkat dari Rp 24,1 triliun menjadi Rp 31,4 triliun pada tahun 2008. Pertumbuhannya mencapai 24,1 persen.
Laba bersih, kata Iqbal, juga mengalami pertumbuhan sekitar 13 persen dari Rp 640 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 722 miHar pada tahun 2008.
Sesuai dengan RKAP tahun 2009, BTN merencanakan pertumbuhan kredit sekitar 15 persen, sedangkan untuk laba tumbuh 13,2 persen. Selain itu, laba perseroan juga ditargetkan akan tumbuh sekitar 13,2 persen.
Sementara pelepasan saham perdana (initial public offering) IPO yang merupakan rencana besar BTN, Iqbal mengatakan dijadwalkan akan dilaksanakan pada triwulan IV tahun 2009."Pelaksanaan IPO ini sangat bergantung pada kondisi pasar modal. Namun demikian, perseroan sudah memiliki altematif sumber pendanaan apabila sampai dengan triwulan III tahun 2009 kondisi pasar modal tidak memungkinkan untuk dilaksanakan IPO tersebut.ujamya.
Di samping itu, lanjut Iqbal, perseroan juga telah merencanakan untuk menerbitkan obligasi Bank BTN ke Xlll sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2009."Paling tidak pelaku bisnis di dalam negeri, khususnya yang berkaitan dengan Bank BTN, harus trust bahwa perbankan tetap memberikan dukungan.Kami pun sepakat untuk memberikan dukungan itu. Oleh karena itu, kami tetap optimistis bahwa perseroan pada tahun 2009 akan terus tumbuh menjadi lebih baik,"kata Iqbal. (Suara Karya)
(BTN)
"Sebelumnya BTN juga sudah menurunkan suku bunga 50 bosis poin, jadi bila 1 April turun lagi, maka BTN sudah menurunkan sebanyak 100 basis poin. Hal itu berdasarkan kajian kita yang memang melihat suku bunga sudah memungkinkan untuk turun.kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (2373), saat memaparkan kinerja perseroan 2008, Iqbal didampingi seluruh jajaran Direksi BTN.
Menurut Iqbal, berdasarkan kinerja perseroan per 31 Desember 2008 (audited), BTN telah membukukan aset sebesar Rp 44,9 triliun atau tumbuh 26,6 persen dari tahun 2007 yang hanya sebesar Rp 36,7 triliun.
Sementara dari sisi kredit, kata Iqbal, juga mengalami pertumbuhan dari Rp 22,3 triliun di tahun 2007 menjadi Rp 32 triliun di tahun 2008, atau tumbuh sebesar Rp 43,34 persen."Pencapaian ini ditopang oleh adanya ekspansi kredit perseroan selama 2008 mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun," katanya.
Sementara itu, non performing loan (NPL) perseroan hingga akhir 2008 sebesar 2,6 persen atau membaik dibandingkan NPL tahun sebelumnya sebesar 2,8 persen. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan pelat merah tersebut meningkat dari Rp 24,1 triliun menjadi Rp 31,4 triliun pada tahun 2008. Pertumbuhannya mencapai 24,1 persen.
Laba bersih, kata Iqbal, juga mengalami pertumbuhan sekitar 13 persen dari Rp 640 miliar di tahun 2007 menjadi Rp 722 miHar pada tahun 2008.
Sesuai dengan RKAP tahun 2009, BTN merencanakan pertumbuhan kredit sekitar 15 persen, sedangkan untuk laba tumbuh 13,2 persen. Selain itu, laba perseroan juga ditargetkan akan tumbuh sekitar 13,2 persen.
Sementara pelepasan saham perdana (initial public offering) IPO yang merupakan rencana besar BTN, Iqbal mengatakan dijadwalkan akan dilaksanakan pada triwulan IV tahun 2009."Pelaksanaan IPO ini sangat bergantung pada kondisi pasar modal. Namun demikian, perseroan sudah memiliki altematif sumber pendanaan apabila sampai dengan triwulan III tahun 2009 kondisi pasar modal tidak memungkinkan untuk dilaksanakan IPO tersebut.ujamya.
Di samping itu, lanjut Iqbal, perseroan juga telah merencanakan untuk menerbitkan obligasi Bank BTN ke Xlll sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2009."Paling tidak pelaku bisnis di dalam negeri, khususnya yang berkaitan dengan Bank BTN, harus trust bahwa perbankan tetap memberikan dukungan.Kami pun sepakat untuk memberikan dukungan itu. Oleh karena itu, kami tetap optimistis bahwa perseroan pada tahun 2009 akan terus tumbuh menjadi lebih baik,"kata Iqbal. (Suara Karya)
(BTN)
0 comments:
Posting Komentar