Pemanasan Global Dilihat dari Sisi Pandang Arsitektur

Belakangan ini banyak orang membicarakan efek dari global warming yang mulai melanda seluruh belahan dunia. Dari berita–berita yang saya baca baik dari media cetak maupun internet, bahaya yang bisa ditimbulkan dari proses global warming tersebut memang sangat menakutkan sekaligus menyedihkan karena anak cucu kita yang akan mengalami secara total nantinya. Namun untuk saat inibagi generasi kita hanyalah proses awal dari efek global warming tersebut. Sebenarnya banyak cara untuk meredam proses global warming ini tetapi banyak pula kendala untuk menerapkannya.

Di sini saya akan mencoba sedikit membahasnya dalam sudut pandang arsitektur, dimana saya beranggapan hal ini bisa dijadikan salah satu itikad
baik secara individual dalam pertisipasi kita meredam proses global warming.

Lingkup yang terkecil dari seorang individu adalah rumah. Seseorang pasti mempunyai impian tentang arti sebuah rumah. Seseorang pasti mengidamkan rumah yang sesuai dengan jiwa dan karakter penghuninya. Setiap orang tentu dapat merancang rumah tinggalnya sendiri yang sesuai dengan keinginan dan impiannya. Itu adalah hal yang mudah. Dalam merancang suatu rumah tinggal,biasanya orang hanya memikirkan fungsi ruang, kekuatan struktur, fasade /tampak rumah itu sendiri dll yang secara kasat mata akan terlihat bagus, menarik, unik serta berkarakter. Tetapi terkadang orang melupakan beberapa penting dalam merancang sebuah rumah tinggal, seperti pencahayaan sertasirkulasi udara.

Masih banyak saya menemukan, rumah yang pada siang hari di beberapa ruangnya masih harus menyalakan lampu terutama jika kita ke kamar mandi. Coba anda melihat apakah di rumah anda harus menyalakan lampu jika kita ingin ke kamar mandi pada siang hari? Kemudian masih banyak juga ruangan yang selalu menggunakan pendingin udara(baik AC maupun kipas angin) sepanjang hari karena udara dalam ruang tersebut terlalu panas.

Dari contoh – contoh di atas dapat dilihat bahwa kita masih terlalu bergantung dengan apa yang disebut listrik. Kita yang tinggal di pulau Jawa yang notabene adalah pulau utama di Indonesia mungkin masih bisa selalu mengandalkan listrik, tapi coba kita menilik di luar pulau Jawa, ada beberapa daerah yang mengalami krisis listrik dan sumber energi.Sebenarnya kita bisa menekan penggunaan listrik dalam rumah dengan beberapa cara. Contohnya, kita dapat meminimalkan penggunaan lampu di siang hari atau bahkan tidak sama sekali jika rumah kita dirancang dengan pencahayaan yang baik yaitu dengan cara memanfaatkan sumber cahaya yang terbesar yang kita miliki yaitu sinar matahari.

Cara yang paling mudah adalah mendisain rumah dengan perbanyak bukaan untuk masuknya sinar matahari ke dalam rumah. Jika rumah kita bertingkat, buat ruang terbuka dengan *voide* yang cukup untuk masuknya sinar guna menerangi ruang di bawah. Hal ini juga memungkinkan sirkulasi udara yang baik untuk menjaga suhu kelembaban udara dalam rumah sehingga hawanya tidak lagi panas dan kita tidak perlu terlalu sering memakai pendingin udara dalam rumah. Kita lihat saja rumah–rumah kolonial Belanda yang selalu mempunyai plafond yang tinggi dengan atap genteng berbahan tanah liat, sehingga kita tidakakan merasa panas jika berada di dalamnya.

Selain memperbanyak bukaan, kita juga bisa meninggikan plafond / ceiling sehingga sirkulasi udara akan dapat mengontrol suhu kelembaban dalam rumah.Selain itu penataan taman juga menjadi faktor penting dalam menciptakan suasana yang asri, teduh dalam sebuah rumah. Baik itu exterior maupun interior, jika perlu kita dapat menambahkan unsur air di dalamnya serta penggunaan material atau bahan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan,mengingat perkembangan bahan bangunan yang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang ada.

Keterbatasan lahan pun bukan menjadi halangan untuk mewujudkan rumah yang kita idamkan dan sekaligus menghemat energi untuk kelangsungan hidup anak cucu kita asalkan kita mampu mendisain dan mensiasatinya dengan baik dan benar.

Mungkin wacana saya ini dapat menjadi salah satu poin kecil yang dapat dipertimbangkan oleh teman–teman semua sebagai langkah awal kita berpijak untuk meredam global warming dan krisis sumber energi yang sedang kita alami.

0 comments:

Posting Komentar

  ©Template by classicstudio,s blog.