RUMAH DI KAVLING SUDUT


Rumah sudut yang berada di kavling-kavling sudut sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan secara optimal sebagai tengeran (landmark) yang menarik dari suatu kawasan. Meskipun demikian, masih ada nada keberatan pemilik lahan kavling sudut yang sering kali menganggap dirugikan karena luas lahan terpotong oleh garis sempadan bangunan (GSB).

Pemerintah telah menetapkan luas kavling sudut yang terkena GSB adalah setengah lebar dari lebar jalan di depan dan samping rumah. Jadi, jika kavling sudut memiliki lebar jalan depan 10 meter dan lebar samping jalan 6 meter, luas kavling

sudut akan terpotong GSB masing-masing 5 meter untuk halaman depan dan 3 meter untuk halaman samping.

Bagi pemilik lahan dan arsitek yang sadar lingkungan, ketersediaan halaman sudut yang cukup luas tersebut justru sangat potensial untuk mengembangkan rumah sudut yang sehat dan ramah lingkungan. Kelebihan yang dimiliki rumah sudut, antara lain, rumah mendapat pasokan sinar Matahari dan udara segar yang banyak dari berbagai arah. Untuk itu, desain rumah harus memanfaatkan kelebihan tersebut dengan menyediakan bukaan-bukaan jendela dan ventilasi yang banyak atau besar di sudut depan bangunan rumah sehingga rumah bermandikan cahaya alami, ruang dalam lebih terang, dan hemat pencahayaan lampu listrik.

Bentuk bangunan rumah pun dapat dikembangkan berbagai desain muka rumah yang menarik sehingga keberadaannya akan lebih tampak menonjol pada kawasan tersebut. Arsitek memiliki peluang kreativitas untuk mengembangkan desain-desain rumah yang berbeda dengan bentuk rumah di sekitar lingkungan, terutama bangunan yang berada di kompleks perumahan yang memiliki bentuk massa bangunan sama.

Keinginan pemilik rumah untuk memiliki rumah yang menarik dan berbeda dengan bentuk rumah di sekitarnya, dan kemampuan si arsitek untuk menghadirkan desain rumah sehat yang unik, akan memberikan kepuasan kepada semua pihak.

Pada rumah sudut, seluruh komponen bangunan memiliki kesempatan sama besarnya untuk ditampilkan sebagai satu kesatuan desain yang menarik. Dinding ekspos batu bata, batu alam, bertekstur semen kamprot atau dicat dengan warna terang yang selektif dapat menambah aksen bangunan rumah sudut. Kejelian si arsitek untuk menempatkan menara berisi tangga ruang dalam secara tepat akan membuat rumah sudut tampil kokoh dan menonjol.

Bentuk pagar rumah sebaiknya tidak terlalu masif karena justru dapat menutupi keindahan arsitektur bangunan. Pagar rendah dengan ketinggian tembok maksimal 1 meter atau pagar tinggi dari jeruji atau besi tempa masih dapat leluasa meneroboskan pemandangan ke dan dari rumah. Pada lingkungan perumahan yang relatif aman, kehadiran pagar tanaman tampak menambah kesan alami rumah sudut.

Rumah sudut memiliki kemudahan akses pintu masuk. Bagi yang percaya feng shui, pemilik rumah biasanya lebih memilih rumah dengan pintu masuk satu arah dari depan atau samping saja karena hal itu berkaitan dengan kepercayaan akan besarnya pemasukan dan pengeluaran rezeki si penghuni rumah. Bagi yang tidak percaya, rumah tetap disediakan dua pintu masuk dari depan dan samping. Pintu depan untuk tamu dan pintu samping rumah biasanya langsung menuju ke carport atau garasi mobil.

Rumah sudut dengan taman yang luas tentu sangat selaras dengan alam karena memberikan peluang besar bagi penataan taman dan tanaman yang menyatukan seluruh ruangan dan bangunan rumah itu sendiri dengan lingkungan sekitar. Ruang dalam rumah dengan bukaan pintu, jendela, ventilasi, dan skylight yang lebar ke arah luar akan menyatukan suasana alami rumah secara keseluruhan. Penyelesaian lantai dan dinding yang senada ruang luar dan dalam serta bukaan jendela yang lebar justru seolah mengundang ruang luar masuk atau sebaliknya sehingga rumah terasa lega dan luas.

Ketersediaan halaman depan dan samping rumah yang cukup luas dapat didesain menjadi hamparan taman luas. Keindahan taman yang selaras dengan bangunan rumah dan keteduhan pepohonan akan menambah nilai estetis dan ekologis terhadap rumah dan lingkungan sekitar. Halaman tetap dapat dimanfaatkan sebagai arena bermain anak-anak dan tempat pesta kebun keluarga, bukan sekadar untuk parkir kendaraan mobil belaka.

Untuk menjamin kelancaran sirkulasi udara dan cahaya ke dan dari dalam ruang, rumah harus tetap menyediakan teras dan taman belakang. Taman dapat dimanfaatkan sebagai sumur resapan air dan tempat nongkrong keluarga. Gemericik air mancur dan kehadiran kolam ikan berukuran kecil hingga sedang yang dilengkapi tanaman teratai akan memberikan pengalaman nuansa alami di teras dan ke dalam ruangan.

Namun, di lapangan, masih disayangkan banyak pemilik rumah sudut yang tidak jarang mengekspansi halaman hijau dengan membangun perkerasan secara menyeluruh menutup halaman. Ini berarti terjadi pelanggaran GSB rumah sudut. Hal ini jelas merusak keindahan bangunan rumah sudut dan merugikan secara ekologis. Padahal, ketersediaan halaman hijau yang cukup luas tersebut sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan sebagai tempat resapan air dan penanaman pohon besar yang berguna untuk menyuplai oksigen bagi penghuni rumah dan lingkungan sekitar. Maka, sudah saatnya pihak pemerintah daerah melakukan penertiban jika memang serius untuk mempercepat penambahan luas ruang terbuka hijau kota yang semakin kritis tersebut.

Optimalisasi lahan GSB menjadi taman rumah yang ditanami pepohonan seyogianya diberlakukan dan diawasi dengan ketat oleh pemerintah daerah. Kebijakan ini akan menambah ruang terbuka hijau kota yang terus menyusut. Di Jepang, kebijakan ini disebut Kukaku-Seiri (land readjustment) yang telah dijalankan sejak 1910 hingga kini. Jika pelaksanaan GSB untuk setiap kavling rumah diterapkan dengan konsisten, taman-taman rumah tersebut akan mampu menyumbang luasan ruang terbuka hijau kota metropolitan 10,4-16 persen.

Pada akhirnya, kepekaan pemilik kavling sudut dan arsitek untuk mengoptimalkan rumah sudut yang sehat, hemat energi, dan ramah lingkungan akan memberikan keuntungan estetis dan ekologis kepada semua pihak. Kota memperoleh tambahan lahan hijau yang cukup signifikan, lingkungan sekitar perumahan terasa teduh dan sejuk. Yang terpenting, penghuni rumah dapat tetap menjaga kesehatan fisik dan mental serta terhindar dari stres.

NIRWONO JOGA Arsitek Lansekap

0 comments:

Posting Komentar

  ©Template by classicstudio,s blog.